Kamis, 07 Oktober 2010

Grup Band ST12

ASAL MULA NAMA BAND ST12
Nama ST12 diambil dari nama jalan di Bandung yaitu, jalan stasiun timur nomer 12. Band st12 dulunya mempunyai 4 personil yang sekarang menjadi 3 personil semenjak iman meninggal. yaitu,pepeng (melodi), pepep (drummer), charly (vokalis)
ST12
ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitarAwalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity. 

Profil Personil ST12

Profile Charly


CHARLY ::VOCALIS::
Nama lengkap: Moch.Charly van houten
Tanggal lahir : 5 November 1981
Kebiasaan: Charly gak pernah luput dari Gitar. Ia selalu membawa Gitar nya kemana pun ia pergi meskipun ketika tidur, hang out,sarapan,bahkan mau masuk kamar mandi.Untuk sarapan Pagi Charly selalu memakan Roti,agar stamina saat bernyanyi diatas Panggung.Kalau Libur,Charly selalu menghabiskan waktu bersama pacarnya dipegunungan/lesehan.menurut Charly,ia bisa sukses berkat kedua Orang Tuanya Soegendri & Toethe Hartika.Tanpa dukungan ke2 Ortu mungkin bisa tak seperti Cekarang.Ada satu Hobi Charly yang Unik.Rupanya Lulusan Fakultas Seni Musik Universitas Pasundan ini sering mengisengi para personel ST12.
Saat temannya sedang Bermain Ps Charly suka mencabut stop kontak Tv/mematikan Tv,sampai temannya pada jengkel.Charly juga sering mengambil makanan buatan Pepep.Akibatnya para temanya hanya bisa mengigit jari karena makanan yang dihidangkan sudah habis dilahap Charly.
Usaha : Saat ini Charly mempunyai usaha Conter Hp.

Profile Pepeng

PEPENG ::GITARIS::
Nama lengkap : Dedy Sudrajad.
Tanggal lahir : 9 Mei 1978 Bandung
Kebiasaaan : bercita cita menjadi Pemain Sepak Bola.Orang tua Solihin & {alm}Oningsih juga menginginkan Pepeng menjadi Pemain Sepak Bola.Setiap Pagi Pepeng tidak lupa membaca koran/tabloid Bola.Dan tidak lupa juga menyempatkan diri untuk bermain Ps Winning Eleven.Setiap hari libur supaya Pepeng kondisi nya bugar sering bermain Futsal,billiar & Bulu Tangkis.Gagal menjadi Atlet namun profisi menjadi Musisi cukup menyenangkan.
Pepeng sering mengisi Waktu luang senang berjalan-jalan ke moll sambil mencari sepatu baru.Malam nya ai menonton film terbaru di Bioskop.BIP21 Bandung.Pepeng juga tak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
Usaha : Mempunyai usaha kos-kosan.
Profile Pepep









PEPEP ::DRUMER::
Nama lengkap :
Ilham Febry.
Tanggal lahir : 9 Februari 1982 Bandung
Kebiasaaan : berhobi Memasak. Pepep juga mempunyai usaha Studio Rekaman,Latihan,Rental Soundsystem.Selain Hobi Memasak juga hobi memelihara berbagai jenis burung & anjing.menurut Pepep memelihara Hewan dapat menghilangkan STRES.Setiap Bangun Pagi Putra Darmi & Helmy menyempatkan membaca koran.Lulusan S1 Ekonomi Unpar ini suka mebaca buku rohani milik Drs Dyayadi berjudul MENGAPA SAYA MASUK ISLAM.Ada 1kebiasaan Unik Pepep kala menjelang sore,yaitu suka memasak di dapur,Mengapa?ternyata Pepep mempunyai keahlian Memasak.Setelah matang Mimi{pacar Pepep}lah yang menjadi orang pertama mencicipi masakan Pepep.Sebelum Tidur Pepep selalu memutar lagu-lagu Band & Penyanyi luar Negeri seperti Deep Purple,Coldplay,BonJovi,Muse & Toto.Selama waktu Liburan Pepep suka Menyempatkan Renang & Trade Mil merupakan olahraga kesenangan Pepep.
Usaha : Mempunyai usaha Studio Rekaman, Latihan, Rental Soundsystem.

Tentang Musik ST12

ST12 : Pop Melayu, Bikin Musik Lebih Hidup

KALAU ada tudingan band yang dianggap perusak telinga dan selera musik masa kini, ST12 mungkin termasuk yang bakal disebut. Pasalnya, band asal Bandung ini terang-terangan menyatakan diri sebagai band yang mengusung musik melayu –paling tidak dengan cengkok Melayu—sebagai jualan di industri musik Indonesia. Seperti menantang pasar memang, lantaran banyak pendapat yang menyebut tipikal musik seperti ST12, Radja, Kangen Band, Angkasa, Merpati, dan banad lain seangkatannya, menjadi motor ‘mengacaukan’ selera musik tanah air. Benarkah?

Memang pendapat seperti itu banyak dilontarkan oleh pengamat, musisi, wartawan atau bahkan orang label sekalipun.  Banyak yang bilang, musik Indonesia dengan kualitas seperti itu –termasuk yang dimainkan dan dinyanyikan oleh ST12—seperti mundur puluhan tahun ke belakang. “Kita ini seperti bergerak mundur, saat mencoba memberikan karya yang lebih baik ternyata malah mereka-mereka menyodorkan lagu dan notasi yang bikin kita geleng-geleng kepala,” celetuk seorang personil band.

Pendapat yang ‘menyerang’ seperti itu mau tak mau memang kudu dihadapi band-band pengusung lirik simple, dengan aransemen dan geliat musical yang mendayu kental dengan ornament melayu.  Dan sindiran seperti yang diucapkan oleh musisi di atas, bukan baru setahun dua tahun ini saja. Mereka –para musisi yang mengaku lebih modern itu—mulai jengah saat tiga sampai lima tahun belakangan, lagu mellow, dengan teknik bernyanyi meleyot seperti banyak ditemukan di Riau, Melayu Deli, dan kemudian pernah diadopsi habis-habisan oleh band-band Malaysia yang masuk Indonesia.

ST12 tak memungkiri kenyataan itu.  Mereka juga tak membantah kalau band yang mereka bentuk memang dari awal menyodorkan pilihan dengan karakter melayu yang kental.  "Kecenderungan telinga orang Indonesia suka dengan irama melayu yang memang merupakan rumpun mereka. Lihat saja pada era 80-an ketika Search, Iklim dll mendominasi musik di negara-negara melayu di Asia," kata Charly Van Houten, vokalis ST12 mencoba menganalisa.

Ternyata jalan mereka tetap tidak semulus seperti yang dibayangkan. St12 sempat merasa kesulitan untuk mendapatkan seorang vokalis yang memiliki kriteria suara yang sesuai dengan keinginan mereka. Maka sebuah audisi pun dilakukan. Saat audisi, ketiganya dipertemukan dengan Carly Van Houtten. "Charly memiliki karakter suara yang bagus dan cukup kuat. Selain itu dia memiliki latar belakang sebagai pengajar vokal. Jadi, tampaknya tidak sulit bagi dia untuk membawakan lagu saat audisi berlangsung," papar Pepep.

Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.

Sempat dituding tidak bisa main musik yang ‘baik dan benar’ membuat ST12 akhirnya malah benar-benar “menantang” pengkritiknya untuk membuktikan diri membuat lagu yang bisa dinikmati banyak orang. “Tidak apa-apa kita dituduh macam-macam, tapi masyarakat dan penggemar kita justru bisa menerima dan mendapat sesuatu dari musik yang kita mainkan,” celetuk Charly.

Kembali soal ciri Melayu yang kental mereka mainkan, “ST 12 harus mempunyai benang merah, yaitu melayu tetapi musikalitasnya modern dan berkembang,” kata vokalis ST 12, Charly. ST12 –measih menurut Charly—tak pernah menutupi kalau mereka memang berkarya supaya dibeli dan dinikmati orang.

"Saya bangga menciptakan lagu-lagu dengan irama melayu. Sebenarnya banyak musisi di Indonesia yang mengambil irama melayu, tapi mereka tidak menyanyikannya dengan cengkok melayu, tapi lebih mbule," papar Charly.

"Kami menganggap jenis musik ini akan lebih mudah didengar, easy listening. Dan pendengar pun tampaknya lebih memilih untuk mendengarkan lagu-lagu seperti itu," ungkap Pepep mewakili teman-temannya.

Charly juga menolak kalau disebut ‘melacur’ sekadar supaya albumnya laku dan terjual banyak.  Sebuah asumsi yang dihadapi Charly dengan senyum saja. Pendapat miring itu muncul karena banyak musisi di Bandung yang tahu kalau Charly, secara teknik dan musikalitas, sebenarnya bisa lebih dibanding apa yang sudah dicapainya sekarang.

"Kalau ada yang bilang lagu kita jelek atau kaya lagu dangdut, ra popo, semua orang boleh menilai karya orang lain seperti apa. Yang penting bagi kita adalah lagu kita laku," ujar Charly sambil tertawa kecil.

Charly sendiri secara pribadi mengaku kalau dirinya adalah penyuka jazz. “Tapi bukan berarti sekarang tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh, saya tetap memberi yang maksimal,” ujar guru vokal di Bandung ini kalem.

“Sebenarnya kebanyakan band di Indonesia itu notasinya minor, tetapi cara menyanyikannya tidak melayu. Kalau ST12 semuanya melayu, itu yang membedakan kita,” tegas Charly

KEMATIAN YANG MENYATUKAN
Sebagai satu band yang lahir di Bandung, ST12 sebenarnya ‘melawan arus’ trend musikal di Bandung. Maklumlah, biasanya kota kembang itu melahirkan band yang mengusung aliran pop, rock atau sekalian yang ‘nyeleneh’ tapi tidak Melayu. ST 12 muncul dan tentu saja menggegerkan Bandung.

Perjalanan karir band ini sempat ‘nyaris’ terhenti.  Tidak langsung mendapat label untuk distribusi albumnya, mereka memilih jalur independent untuk album pertamanya ‘Jalan Terbaik’ [2005].  Ketika gaungnya sudah mulai terdengar, sebuah peristiwa yang menngejutkan terjadi. Saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.

Kematian Iman Rush tentu saja membuat personil lain shock dan ngedrop.  Mereka nyaris berhenti, sebelum akhirnya sepakat mendedikasikan lagu-lagunya untuk Iman Rush yang mereka anggap inspirator band mereka. “Kami dedikasikan lagu-lagu kami untuk almarhum Iman,” kata Charly.

Dan itulah yang benar-benar mereka lakukan saat menggarap album kedua, P.U.S.P.A. Selain lagu Puspa yang saat ini menjadi ‘most-request’ di beberapa radio daerah, ada lagu berjudul “Saat Terakhir’ yang bercerita dan dipersembahkan untuk Iman Rush. Ketiak melantunkan lagu ini dalam launching album keduanya beberapa waktu lalu di sebuah kafe di Jakarta, Charly sempat menghentikan lagu ini karena menangis.  Lagu yang awalnya diberi judul ‘Batu Nisan’ ini menjadi lagu yang paling emosional di album kedua ini.

Selebihnya, seperti Puspa [ini akronim dari Putuskan Saja Pacarmu], adalah lagu riang dan jenaka, tapi disampaikan dengan cara yang sederhana [dan melayu].  Satu hal lagi, ST12 kini tak ber-indie lagi karena sudah masuk dalam lingkaran major label besar.  

Tidak berbeda dengan grup-grup band yang sedang naik daun sekarang ini, lagu-lagu mereka pun kebanyakan bertema tentang cinta. "Cinta sifatnya lebih fleksibel. Lebih universal. Bisa dinikmati oleh siapa saja, muda dan tua. Dan tema-tema seperti inilah yang akan terus laku di pasaran," tambah Pepep.

Album kedua mereka ini berisikan 12 lagu yang terdiri dari tiga lagu lama mereka "Aku Masih Sayang", "Jalan Terbaik", dan "Rasa yang Tertinggal" dan sembilan lagu baru yang kental dengan irama melayu.

Lagu "P.U.S.P.A" terpilih menjadi single pertamanya telah dibuatkan video klipnya yang disutradarai oleh Abimael Gandy dengan model Luna Maya. Cara penulisannya yang berbeda ternyata bertujuan untuk menarik orang yang membacanya agara kemudian membeli albumnya.

"Penulisan "P.U.S.P.A" memang sengaja seperti itu agar menarik perhatian orang yang membacanya untuk mendengarkan lagunya dan membeli kasetnya," kata Pepeng.

MUSIK MELAYU = JAMINAN HIDUP?
Musik melayu sebenarnya memang paling pas dengan cengkok Indonesia, selain lirik biasanya juga mudah ditirukan dengan idiom-idiom yang sederhana.  Tak heran kalau beberapa tahun silam, band-band Malaysia benar-benar ‘menjajah’ Indonesia. Untungnya musisi Indonesia banyak belajar dan kemudian memperbaiki diri dalam karya-karyanya. Kini yang terjadi sebaliknya, band-band Indonesialah yang balik ‘menjajah’ Malaysia.

Hal ini tak dipungkiri memacu band-band Indonesia untuk membuat karya yang sedikit berornamen Melayu, dengan harapan bisa meneylip di pasar Malaysia [dan beberapa negara seperti Brunei, atau Singapura]. Tak terkecuali ST12. Padahal banyak tudingan yang menyebut musik seperti inilah yang membuat musikalitas di Indonesia itu jalan di tempat.

“Kami tidak merasa jalan di tempat atau merusak tatanan musical yang sudah ada. Melayu itu bagian yang paling mudah diterima, dan ST12 memilih untuk mengambil ruang itu. Kalau memang diterima, berarti asumsi kami benar tentang musik Melayu itu. Tidak ada yang salah bukan,” papar Charly panjang lebar.

Tidak berbeda dengan grup-grup band yang sedang naik daun sekarang ini, lagu-lagu mereka pun kebanyakan bertema tentang cinta. "Cinta sifatnya lebih fleksibel. Lebih universal. Bisa dinikmati oleh siapa saja, muda dan tua. Dan tema-tema seperti inilah yang akan terus laku di pasaran," tambah Pepep.

Lebih lanjut, Charly, sang vokalis yang selalu tampil dengan dua anting di kupingnya mengatakan bangga menciptakan lagu dengan irama dan notasi melayu yang kini mulai tergeser oleh jenis musik lain yang lebih populer. Dengan musik dan irama melayu ini, Charly bahkan mengaku optimis dengan album-album ST 12 yang telah beredar di pasaran akan laku.

“Jujur saja, untuk album kedua ini irama Melayu yang kita mainkan justru lebih menonjol,” jelas Pepeng. Bahkan –masih menurut Pepeng—dinamika vokal dan fluktuasi nada yang dinyanyikan oelh Charly, makin diarahkan ke cengkok Melayu yang kental. “Kami yakin kok, musik Melayu tentu dengan sentuhan modern, akan tetap mempunyai tempat di khasanah musik Indonesia. Meski mungkin trendnya taklagi kesitu, tapi Melayu akan selalu punya ruang,” tegas Pepeng lagi.

Pendapat yang mungkin ada benarnya. Siapa yang menolak kalau disebutkan lagu-lagu ST12 sekarang adalah lagu ‘kebangsaan’ para pengamen di bis kota, kereta api, atau restoran? Bahkan saking ngefansnya dengan ST12, seorang pangamen kereta bernama Aris nekat ikut audisi Indonesian Idol 2007 dan membawakan hits ‘Rasa Yang Tertinggal’ milik ST12 dengan gitar.  Apa yang terjadi? Aris kini menjadi jawara Indonesian Idol dan tak lagi mengamen di kereta.

Personil ST12 mengakui, sampai saat ini masih ada cibiran dan melihat mereka dengan setengah mata. “Tapi nggak apa-apa, bagi kita yang penting penonton senang,  pendengar senang, dan fans kita bahagia dengan lagu yang kita bawakan. Mereka bisa mengapresiasi dan bernyanyi bareng pun, sudah merupakan penghargaan buat kita,” tandas Pepep.

Kalau dibilang mereka tak punya  musikalitas yang cukup, rasanya bakal dibantah oleh ST12. Maklum saja, mereka punya skill bermusik yang bagus, jam terbang yang cukup dan pendekatan personal yang memadai.  “Nggak usah pamer skill sekarang ini, meski banyak musisi dan band menjadikannya seolah-olah wajib dilakukan,” celetuk Pepeng.

Kelebihan ST12 yang di awal karirnya sempat dianggap ‘memiripkan diri’ dengan Peterpan ini adalah cara dialogis dalam setiap konsernya. Mereka mengajak ngobrol penonton dan membuat mereka terlibat dalam setiap lagunya.  Maklumlah, di awal karirnya mereka sempat saling pame ego setiap manggung. “Dulu kita sempat saling marah di atas panggung kalau ada yang salah atau kurang pas, tapi sekarang kita sudah bisa saling mengisi ruang kosong di panggung,” jelas Pepeng.

Oh ya, ada satu kebiasaan “buruk” yang sebenarnya tidak ada relevansinya dengan musikalitas mereka, semua personil ST12 ternyata ‘takut-terbang’ tentu saja dengan pesawat terbang. “Ha..ha..ha, itu memang kelemahan kita. Kita memang lebih suka jalan darat daripada udara,” aku Charly.

Ada satu kisah lucu soal ‘takut terbang’ ini. Suatu saat mereka harus konser di satu daerah yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat. Apa yang terjadi? Di atas pesawat, mereka semua berpelukan dan saling berdoa.  “Bukan sesuatu yang dibuat-buat, memang kita takut terbang,” tandas Pepep, sambil melirik dua kawannya yang cengar-cengir. 



 
 


1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    BalasHapus